KKN UNU Pasuruan

Disambut Baik, KKN UNU STAIS Pasuruan Diminta Bantu Pemdes Hingga Jaga Ekosistem Burung

Kedatangan mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaborasi Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Pasuruan dan Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin (STAIS) Pasuruan di 15 desa se Kabupaten Pasuruan disambut baik Pemerintah Desa (Pemdes) dan elemen masyarakat.

Pelepasan peserta KKN UNU dan STAIS Pasuruan digelar di Aula KH Ahmad Djufri, Graha NU Pasuruan, Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan, Kamis (04/07/2024).

Berikut beberapa laporan singkatnya!

Mahasiswi Diminta Menjadi Teman Sharing Pemdes Kalirejo

Kepala Desa (Kades) Kalirejo Kecamatan Gondangwetan Abdul Qodir meminta mahasiswa menjadi teman diskusi dalam perencanaan dan pelaksanaan program pemdes. Dengan harapan dapat mempercepat upaya memajukan masyarakat desa setempat.

“Semoga dengan adanya mahasiswi KKN UNU STAIS bisa saling membantu. Ibarat saya ini seperti hp jadul dan kalian itu hp canggih. Maka dari itu kita saling sharing,” ujarnya saat menerima mahasiswa KKN di Balai Desa (Baldes) Kalirejo, Kamis (04/07/2024).

Sementara itu, Ketua Kelompok 9 KKN Kolaborasi Kholifatul Abadiyah mengucapkan terima kasih telah disambut dengan sangat baik. Tentu saja Ia dan seluruh mahasiswa siap untuk belajar dengan mengabdi dan menjadi teman sharing perangkat desa.

“Sebagaimana pesan Ketua STAI Shalahuddin Pasuruan, Bapak Suadi. Peserta KKN diharapkan harus mampu membantu masyarakat. Baik itu dengan tenaga dan pikiran dalam bidang pendidikan, keagamaan dan kemasyarakatan,” kutip mahasiswi Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam tersebut.

Ditulis oleh Siti Ayuni dan Silvi Nurya Ali.

Mahasiswa Diminta Memotivasi Pemuda Semangat Belajar Hingga Kuliah

Setelah diterima di Baldes Triwung, Kecamatan Grati, mahasiswa yang tergabung di kelompok 3 KKN Kolaborasi UNU Pasuruan dan STAIS Pasuruan bersilaturahmi kepada tokoh masyarakat di desa setempat, Jumat (05/07/2024).

“Pemuda-pemuda di desa Triwung ini tidak begitu antusias terhadap pendidikan. Sebab di sini juga tidak ada sekolah lanjutan. Hanya ada jenjang sekolah SD ke bawah,” ungkap H Hasan.

Pengasuh Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) TPQ Al-Ishlah itu juga menyebutkan, setiap malam rabu ada kegiatan rutin di TPQ dengan belajar Seni Sholawat Al Banjari. Kemudian kegiatan keagamaan masyarakat kebanyakan dilakukan ibu-ibu. Mengingat Badan Otonom (Banom) NU juga aktif.

“Semoga peserta KKN UNU STAIS Pasuruan membawa kebaikan dan berdampak positif bagi masyarakat. Karena secara tidak langsung (Kehadiran mahasiswa) membantu pemerintah dalam hal mendidik dan memperkuat syariat agama Islam di tengah masyarakat,” tutupnya.

Ditulis oleh M Choiron.

Mahasiswa Diminta Jaga Ekosistem Burung di Kelurahan Ledug

Giliran kelompok 7 KKN Kolaborasi UNU dan STAIS Pasuruan menemui tokoh masyarakat di Kelurahan Ledug, Kecamatan Prigen, Kasiman, yang akrab disapa Mbah Man. Ia juga menjadi pengurus Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di wilayah lereng Gunung Arjuna tersebut.

“Di sekitar Ledug terdapat hutan yang kurang lebih luasnya 5 hektar yang mana disitu menjadi ekosistem flora dan fauna. Bahkan, di daerah sini terdapat beberapa spesies burung yang hampir punah. Maka, perlu adanya pelestarian ekosistem tersebut,“ ungkapnya.

Senada dengan itu, Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Endik Deni Nugroho menyampaikan, penting untuk dilakukan pelestarian kawasan hutan di Kelurahan Ledug, terutama perihal ekosistem burung.

“Yang diujarkan Mbah Man benar. Bahwa di wilayah Ledug terdapat spesies burung yang langka. Seperti Pleci, Blekok, dan masih banyak yang lainnya,” imbuhnya pria yang sudah riset kurang lebih selama 4 tahun di kawasan hutan Kelurahan Ledug itu.

Dosen Pendidikan Biologi itu juga menyimpulkan, kawasan hutan di Kelurahan Ledug cocok apabila dibangun Ecowisata Aviatourism. Tempat wisata edukasi untuk pelestarian berbagai macam jenis burung.

“Kelompok kami akan merancang program pengembangan ecowisata aviatourism. Sehingga fokus program kerjanya pada pelestarian ekosistem burung. Semoga rencana ini dilakukan dengan maksimal dan berkesinambungan,” tutup Alumnus Universitas Negeri Malang tersebut.

Ditulis oleh Alfin Fiqri dan M Wahyu.

Editor: Makhfud Syawaludin